Gambaran Surveilans Campak di Puskesmas Tawangmangu Kabupaten Karanganyar
Abstract
Pendahuluan: Campak merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Angka insiden campak yang tinggi hingga dikategorikan Kejadian Luar Biasa (KLB) menjadi masalah kesehatan di Kecamatan Tawangmangu karena warga yang menolak pemberian vaksin. Artikel ilmiah ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian vaksin di Kecamatan Tawangmangu terhadap munculnya penyakit dari golongan PD3I terutama campak.
Metode: Artikel ilmiah ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif deskriptif berupa survey dengan surveilans aktif mewawancarai petugas puskesmas dan surveilans pasif berupa pengumpulan data. Analisis data dilakukan dengan metode one way ANOVA mengggunakan aplikasi SPSS.
Hasil: Hasil kegiatan surveilans didapatkan data mengenai kasus campak, cakupan imunisasi, ketersediaan logistik dan status gizi di Kecamatan Tawangmangu. Kasus campak yang terdeteksi pada studi surveilans adalah 8 kasus dari 15 suspek. Pada cakupan imunisasi, terdapat 3 desa yang dikategorikan dalam daerah Non Universal Child Immunization (NON UCI). Ketersidaan logistic vaksin masih dalam kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis data tes one way ANOVA, dapat diketahui bahwa pengaruh kurang gizi terhadap campak dan hasil uji statistik tersebut, didapatkan hasil bahwa antara gizi kurang dan imunisasi MR tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan munculnya campak (P>0.5).
Kesimpulan: Surveilans campak di Kecamatan Tawangmangu memiliki angka insidensi yang tinggi pada tahun 2013 dan tidak berlanjut pada tahun 2014 hingga 2019. Cakupan imunisasi dan ketersediaan logistik berpengaruh terhadap risiko penyakit campak sehingga perlu dilakukan kontrol berkelanjutan, sedangkan status gizi tidak memiliki pengaruh terhadap angka kejadian penyakit campak.
Kata Kunci: Surveillance, Measles, Tawangmangu
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.